01. Ambil kasar dengan halus
Kebanyakan dari kita memilih untuk menjadi seorang desainer karena kita mendambakan dengung adrenalin yang berasal dari nilai kreativitas kita. Tapi keinginan ini membutakan kita pada fakta bahwa menjadi perancang juga berarti kita harus hidup dengan penolakan, kegagalan dan kesempatan terjawab.
Memang benar bahwa ada saat-saat ketika dunia desain dibanjiri uang tunai, dan para perancang dan desainer dipekerjakan oleh pekarangan. Terakhir kali saya ingat ini terjadi adalah saat booming dotcom di akhir tahun 90an. Tapi mendapatkan pekerjaan pertama, dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang benar, selalu sulit. Setiap generasi harus memanjat rintangan, dan untuk pendatang baru hari ini ada tambahan kesulitan dalam sebuah budaya magang terus-menerus.Magang yang tidak dibayar harus dilawan tidak peduli betapa menariknya – dan studio desain yang menawarkannya harus merasa malu dengan diri mereka sendiri. Tapi karier dalam desain selalu menuntut kemandirian dan semangat kewirausahaan. Kegagalan untuk memahami hal ini akan membuat hidup sulit bagi perancang baru.
Dulu saya percaya bahwa desain itu memiliki kekebalan dari otomasi: bagaimana mungkin sebuah mesin mengganti perancang? Tapi otomasi dalam desain sudah menjadi kenyataan. Perangkat lunak cerdas dan algoritma yang menghilangkan kebutuhan akan mata dan tangan seorang desainer sekarang banyak melakukan apa yang pernah dilakukan oleh desainer.
Situs web bermerek bisa diunduh dari internet, dapat dibeli dengan harga beberapa dolar; identitas merek diterapkan oleh orang-orang pemasaran yang menggunakan template; dan bisnis bisa dimulai dengan akun Facebook.
05. Terus belajar.
Tapi ada alasan bagus untuk optimis. Perancang memiliki pikiran tangkas – Anda tidak bisa menjadi perancang yang baik tanpa itu. Kelincahan mental ini berarti bahwa para desainer diperlengkapi untuk menghadapi dunia perubahan konstan. Beberapa dari kita akan melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu 10 tahun, namun desainer adalah orang yang paling mampu menyesuaikan diri dengan cara baru dalam melakukan sesuatu. Selama kita tetap mau belajar dan belajar kembali, mungkin optimis akan masa depan desain.
sekian terimakasih semoga bermanfaat yaa
sumber internet