WEB EDITOR

0
1364

Saat ini banyak web menjamur dalam internet. Seiring berjalannya waktu orang-orang berlomba-lomba untuk menunjukan dirinya ataupun produknya lewat website ataupun blog. Dan banyak pula cara untuk mendesain web sendiri. Berikut caranya,

>. DW (Adobe Dreamweaver)

Apa itu Adobe Dreamweaver? Adobe Dreamweaver merupakan salah satu softwere yang dikeluarkan oleh Adobe yang di gunakan untuk membuat atau menyunting sebuah web. Karena kemudahannya dan juga fitur-fitur yang disediakan oleh Adobe Dreamweaver lengkap serta kekinian membuat aplikasi ini banyak digunakan oleh para programmer-programmer.

“What You See is What You Get” atau yang sering disebut WYSIWYG dan Design View adalah tampilan halaman yang sebelumnya kita rancang nantinya akan sama persis dengan hasilnya. Untuk memakai Adobe Dreamweaver kita tidak perlu menghafal atau bahkan menguasai segala macam Bahasa pemprogaman web seperti yang kita tahu, PHP, CSS, Javascript ataupun HTML. Kita hanya perlu mengetahui dasar-dasarnya saja, Karena di Adobe Dreamweaver sendiri sudah menyediakan fitur-fitur yang otomatis.

>. CMS (Conten Management System)

Sistem management konten merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menambah ataupun mengubah isi website. CMS (Content Management System) memiliki dua elemen, yaitu:

  1. Management isi, CMA (Content Management Application)
  2. Management pengiriman, CDA (Content Delivery Application)

Element CMA (Content Management System) tidak memerlukan sang pengguna memiliki keahlian dalam Teknik Jaringan Komputer atau Webmaster. Karena dalam CMS (Content Management System) memberikan kemudahan pada sang pengguna.

>. LCMS (Learning Content Management System)

LCMS adalah tempat untuk membuat, mengola, menghosting serta melacak konten pembelajaran digital. Sebuah LCMS mengkhususkan diri dalam konten pembelajaran digital, sedangkan LMS adalah platform yang memungkinkan kamu mengelola berbagai pengalaman belajar yang lebih luas. Elearning adalah salah satunya, tetapi LMS juga mengelola bentuk pembelajaran dan pelatihan yang lebih tradisional seperti menjadwalkan lokakarya tatap muka, memfasilitasi percakapan pembelajar melalui forum sosial dan berbagi sumber daya.

d4msquared.wordpress.com